Siswa SD Sebelum Ditemukan Tewas dalam Kegiatan Pramuka, Ini Cerita Orang Tuanya

Orang tua siswa SD di Wonosari Gunungkidul usai peristiwa nahas saat kegiatan pramuka, didatangi tim Bupati Gunungkidul. Dokumentasi/Humas Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul, Pena Medan -

Sebuah musibah merenggut nyawa seorang siswa SD di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban meninggal dunia saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Ayah korban, Supriyadi, mengaku tidak memiliki firasat buruk sebelumnya. Putranya berangkat sekolah dalam kondisi sehat walafiat. "Tentunya juga shock, anak saya yang sebelumnya berangkat sekolah dalam keadaan sehat dan tiba-tiba diambil sama Yang Maha Kuasa," kata Supriyadi, Minggu, 19 Oktober 2025.

Kegiatan Pramuka yang diikuti korban bertema pengenalan alam di sekitar sungai. Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025. Sebanyak 80 siswa dari kelas 1 hingga 6 turut serta dalam kegiatan tersebut. Lokasi kegiatan berjarak 2,5 kilometer dari lingkungan sekolah.

Para siswa melakukan pengamatan lingkungan di area sungai. Sebagian dari mereka fokus mempelajari habitat air. Sore hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Keluarga justru menerima tas dan sepatu milik anak mereka yang diantar orang lain.

Pencarian kemudian dilakukan terhadap korban. Jenazah korban akhirnya ditemukan di sungai pada pukul 20.00 WIB. "Saya beserta seluruh keluarga telah menerima bahwa ini musibah yang menimpa anak saya," kata dia.

Supriyadi meminta pemerintah menata ulang sistem kegiatan sekolah. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan belasungkawa mendalam. Pemerintah berjanji melakukan evaluasi menyeluruh.

"Di semua bidang akan kami perbaiki, baik di pelayanan publik, kesehatan, pendidikan dan yang menjadi problem Pemda," ujar Endah.




(Sumber: Metro TV)

Baca Juga Brow
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan



Iklan



نموذج الاتصال