Prabowo Gembira Capaian IHSG Tembus 8.000: Tertinggi Sepanjang Sejarah, di Luar Dugaan

Presiden Prabowo menyampaikan paparan saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/10/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden

Jakarta, Pena Medan -

Presiden Prabowo Subianto mengaku gembira atas capaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus level 8.000 poin, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Ia menyebut lonjakan tersebut di luar dugaan dan menjadi bukti kerja keras jajaran kabinet di bidang ekonomi.

“IHSG telah tumbuh hingga menembus 8.000, tertinggi sepanjang sejarah republik kita. Ini di luar dugaan, dan saya kira hasil kerja keras para menteri di bidang ekonomi,” ujar Prabowo dalam Pengantar Presiden Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Senin (20/10). 

Menurutnya, selama ini banyak pihak menilai IHSG sebagai cerminan kepercayaan investor dan pasar terhadap kondisi ekonomi nasional. Meski begitu, Prabowo menegaskan yang paling penting bukan hanya angka di pasar modal, melainkan kekuatan fundamental ekonomi Indonesia itu sendiri.

“Kita sering ditakut-takuti bahwa IHSG mencerminkan kepercayaan investor. Ternyata, kita berhasil mencapai titik tertinggi. Tapi saya selalu ingatkan, jangan hanya terpaku pada harga saham, yang terpenting adalah fondasi ekonomi kita tetap kuat,” tegasnya.

IHSG pertama kali tembus 8.000 tepat ketika Prabowo pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR pada Jumat (15/8). Angka itu bertahan sebentar karena langsung merah lagi dan ditutup melemah 32,876 poin atau 0,41 persen ke level 7.898,37 jelang berakhirnya pidato kedua Prabowo. 

Sebanyak 229 saham menguat, 432 melemah, dan 139 stagnan. Total volume transaksi mencapai 47,486 miliar saham dengan frekuensi 1,95 juta kali dan nilai transaksi Rp 30 triliun. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 14.277 triliun.

Meski naik turun, IHSG cukup betah di posisi 8.000 seperti pada Senin sore ini yang ditutup menguat 2,19 persen ke 8.088. Ada 510 saham menghijau, 183 saham merah, dan 117 saham stagnan. Transaksi tembus Rp 22,74 triliun. 





(Sumber: Kumparan)

Baca Juga Brow
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan



Iklan



نموذج الاتصال