Tim Inafis gabungan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri Mengecek TKP Mayat Diplomat di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Jakarta, Pena Medan -
Seorang diplomat Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39), ditemukan dengan kondisi wajah terikat lakban berwarna kuning di kosannya di Gondia International Guesthouse. Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, polisi mendapati adanya sidik jari korban tertempel di lakban tersebut.
"Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu," kata Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi, saat dihubungi kumparan, Rabu (9/7).
Rezha memastikan pihaknya masih melakukan proses pendalaman terkait ada atau tidaknya sidik jadi lain yang menempel di lakban tersebut.
"Kami menunggu hasil juga dari laboratorium forensik," ucap dia.
"Masih kita laboratorium kan barang buktinya," lanjut dia.
Sementara itu, Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, memastikan polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia. Total, sudah ada 5 saksi dimintai keterangan oleh polisi.
"Sejauh ini yang kita saksi yang sudah diperiksa ada 5 ya," ucap dia.
Penampakan Gondia International Guest House lokasi tewasnya Diplomat Arya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sebelumnya, Arya ditemukan tewas di kamar indekos Gondia International Guesthouse yang berada di Jalan Gondangdia Kecil, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) mengutip Kumparan.
Arya pertama kali ditemukan penjaga indekos dengan kondisi kepala terbungkus lakban berwarna kuning. Hingga kini, penyebab tewasnya korban belum diketahui. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Namun, polisi memastikan tidak ada luka tanda kekerasan pada tubuh korban dan kamar terlihat rapi.
Arya adalah alumnus HI Fisipol UGM angkatan 2005. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak.***