Menko Kumham Imipas RI, Yusril Ihza Mahendra saat diwawancarai wartawan di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Jakarta, Pena Medan -
Pemerintah Indonesia, lewat kepolisian tengah menyelidiki unsur kelalaian di balik kematian WN Brasil, Juliana Marins, yang tewas terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyebut salah satu fokus penyelidikan adalah memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut.
“Pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini, telah dan sedang berlangsung untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi,” kata Yusril dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Kumham Impipas, Jakarta Selatan, Jumat (4/7) mengutip Kumparan.
Yusril menjelaskan, aparat penegak hukum telah memintai keterangan dari AM, pemandu pendakian yang mendampingi almarhumah saat insiden terjadi.
Ia menekankan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui secara menyeluruh kronologi dan faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan.
“Kita mengetahui bahwa memang pada saat kejadian cuaca sangat ekstrem di Rinjani, dan kita ketahui bahwa Gunung Rinjani ini termasuk medan pendakian yang sulit. Selain berbatu terjal juga dikelilingi hutan tropis lebat dan angin kencang,” jelasnya.
Bantah Evakuasi Lamban
Proses evakuasi Juliana sempat dinilai lamban oleh keluarga korban. Tapi, Yusril menjelaskan ada tantangan alam pada proses evakuasi tersebut. Upaya yang dilakukan tim evakuasi sudah maksimal, dengan mempertimbangkan kesulitan kondisi medan.
“Tidak bisa diharapkan seperti diminta oleh keluarga korban, mengapa tidak dilakukan penyelamatan dengan menggunakan helikopter dengan membandingkan situasi gunung Rinjani dengan gunung Himalaya memang jauh berbeda,” ujar
“Gunung Himalaya itu adalah daerah pegunungan bersalju tidak banyak pohon berbeda dengan gunung Rinjani yang diikuti oleh hutan tropis yang lebat dan cuaca ekstrem dan bukit yang terjal ,” tambah Yusril.
Ia menambahkan, pemerintah membuka opsi kerja sama investigasi bersama dengan otoritas Brasil.
“kita mengetahui bahwa pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini telah dan sedang berlangsung untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi,” kata Yusril.***