Bandung Jadi Kota Macet, Wali Kota Farhan: Tak Mungkin Nambah Jumlah Jalan

Macetnya Jalan Pasteur Bandung, Kamis malam (3/7/2025). Dok: Alya/kumparan

Bandung, Pena Medan -

Kota Bandung menurut survei Tomtom Traffic Index 2024 adalah yang termacet di Indonesia, tercermin dari hasil penelusuran kumparan di lapangan, baik pada hari biasa maupun long weekend.

Apa kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan?

Dia menjelaskan kemacetan di Bandung berasal dari jumlah kendaraan pribadi yang tinggi dan sedikitnya jalan.

“Kenapa terjadi macet? Jumlah penduduk Kota Bandung 2,6 juta (jiwa). Jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung 2,3 juta. Jumlah jalan sedikit dan kita tidak mungkin menambah jumlah jalan,” kata Farhan saat ditemui di MAN 1 Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/7) mengutip Kumparan. 

Guna mengatasi kemacetan di Bandung, Farhan berencana untuk berkoordinasi bersama pemerintah pusat dan provinsi, termasuk membangun sistem Bus Rapid Transit (BRT).

“Nah, jadi sekarang salah satu kuncinya adalah meminta dengan sangat kepada pemerintah pusat menyelesaikan Jalan Layang Nurtanio. Kita akan bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan World Bank akan membangun BRT. Mudah-mudahan jalan,” ujar Farhan.

Farhan mengatakan untuk membangun BRT dibutuhkan 400 unit bus, sedangkan bus yang tersedia sangatlah sedikit.

Saat ini, Bandung telah menyediakan rute BRT antara lain Kiaracondong-Cibeureum dan Tegallega-Alun-Alun.

Rencananya, bakal ada 20 rute baru yang akan dibuka pada tahun 2026, dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 300 miliar per tahun.

“Busnya aja belum ada,” ujar Farhan.

Selain itu, Pemerintah Kota Bandung tengah merencanakan angkot pintar yang akan mulai uji publik tahun ini dan bisa digunakan paling lambat tahun 2029.

Setiap unit angkot nantinya akan dilengkapi dengan layar digital, koneksi sistem melalui kartu SIM serta kemampuan pemantauan posisi secara real time. Pengguna cukup membuka aplikasi, memilih titik penjemputan dan menunggu kendaraan datang mirip seperti memesan ojek online.

“Pada angkot pintar baru penjajakan untuk mengetahui apakah memang secara studi layak atau tidak, lagi studi kelayakan,” kata Farhan.

Terakhir, Farhan juga tengah membenahi trotoar yang ramah untuk semua pejalan kaki di Jalan Sumatera, Aceh, dan Belitung.***

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan

Magspot Blogger Template

Iklan

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال