Prabowo Perketat SOP dan Pengawasan, Targetkan 0 persen Keracunan dalam Program MBG

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel ST. Regis, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025) malam. Foto: Zamachsyari/kumparan

Jakarta, Pena Medan -

Presiden Prabowo Subianto menargetkan 0 persen keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah tengah memperkuat pengawasan dan memperbarui standar operasional (SOP) di seluruh dapur penyedia makanan program tersebut.

Prabowo mengatakan, program MBG lahir dari pengalamannya selama bertahun-tahun berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia. Ia melihat langsung kondisi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi.

“Saya melihat secara langsung dan fisik, saya melihat stunting, saya melihat malnutrisi. Saya melihat kemiskinan di mata saya,” kata Prabowo dalam acara Forbes Global CEO di Hotel St.Regis Jakarta, Rabu (15/10).

Dari situ, ia menilai Indonesia perlu meniru negara lain yang lebih dulu sukses menjalankan program serupa.

Presiden Prabowo Subianto tinjau program MBG di SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Foto: Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden

“Saya berkata kepada tim saya, saya berkata, jika India bisa melakukannya, mengapa Indonesia tidak bisa?” ucapnya.

Saat ini, MBG sudah menjangkau puluhan juta penerima manfaat. Dia menjelaskan, program MBG sudah memiliki 11.900 dapur dan memberikan manfaat kepada 35,4 juta anak di seluruh Indonesia.

Ia menggambarkan skala program itu setara dengan memberi makan tujuh kali jumlah penduduk Singapura setiap hari. Meski begitu, Prabowo tidak menampik masih ada temuan kasus keracunan makanan di lapangan. Namun ia menilai jumlahnya sangat kecil dibanding total makanan yang disalurkan.

“Saya pikir memang ada keracunan makanan. Tapi ketika kami menghitung jumlah makanan yang kami bagikan, jumlah keracunan makanan, saya pikir statistiknya hanya 0,0007. Yang menurut saya tidak, maksud saya, bahkan satu keracunan pun tidak dapat diterima,” tegasnya.

Prabowo memastikan pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menargetkan agar tidak ada lagi kasus serupa di masa depan.

“Kami bertekad untuk membuatnya sedekat mungkin dengan nol. Kami meningkatkan pengawasan, SOP. Kami sekarang membeli peralatan baru, filter untuk air, tempat untuk makanan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pendanaan MBG disalurkan langsung ke dapur untuk memangkas birokrasi dan memastikan efisiensi. Sebelum program berjalan, pemerintah telah menyiapkan tenaga pengelola yang terlatih.

“Kami telah melatih 32.000 manajer. Mereka semua lulusan universitas, 32.000. Kami melatih mereka selama tiga bulan, lalu mereka dikerahkan ke desa-desa,” katanya.



(Sumber: Kumparan)

Baca Juga Brow
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan



Iklan



نموذج الاتصال