Jakarta, Pena Medan -
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memberikan pembekalan kepada peserta Program Pendidikan Pimpinan Nasional (P3N) XXV dan Program Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII Tahun 2025 menjadi perhatian publik.
Sebab, pada kesempatan itu, Gibran mendapatkan pertanyaan dari seorang perwira tinggi lulusan S3, Laksamana Pertama Arif Badrudin terkait strategi geopolitik.
Alih-alih menjawab lugas, justru putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu dianggap tidak nyambung dalam menjawab pertanyaan.
Melansir teropongmedia, Sabtu (16/8), hal itu terjadi, saat Laksamana Pertama TNI Arif Badrudin, seorang peserta Lemhanas yang juga doktor di bidang model pelatihan kecerdasan buatan (AI), yang mengajukan pertanyaan sekaligus usulan strategis dalam sesi tanya jawab di Istana Wakil Presiden.
Arif membuka pertanyaannya dengan mengarah pada studi geopolitik yang dipelajarinya dan memberi inisiasi agar Indonesia dapat kembali memimpin di panggung dunia yang kian terpolarisasi.
“Pertama, kami belajar tentang geopolitik di Lemhanas pak. Kami berharap agar kepempimpinan geopolitik Indonesia ini bisa kembali memimpin di dunia yang sekarang ini terpolarisasi dengan memanfaatkan Danantara yang sekarang ini sudah dibentuk oleh Presiden RI dan nantinya akan menyiapkan anggaran cukup besar,” kata Arif Badrudin dilansir dari akun Thread @bakinupdate.
Ia menyarankan, agar 20 persen investasi dari lembaga Danantara dialokasikan ke negara-negara non-blok dalam teknologi AI.
“Kebetulan kami S3-nya tentang model pelatihan AI,” tegas Arif.
Selain itu, ia menyarankan agar generasi muda Indonesia diberikan pembekalan AI dan fintech.
“Sehingga kita bisa mempersiapkan generasi muda kita dilatih tentang AI dan fintech. Kemudian mereka membuka industri-industri start up di negara-negara non block tersebut dengan memanfaatkan Qris.”
Arif pun mengklaim, keberhasilan model pelatihan AI yang telah diterapkan oleh timnya terbukti sudah melahirkan juara dengan menggapai tingkat nasional hingga dunia.
Terkait hal itu, Gibran pun menjawab usulan itu dengan berfokus pada aspek administratif.
“Baik, sudah bertemu langsung CEO Danantara? Kapan ya pak? Tolong dijadwalkan dalam bulan ini atau bulan depan,” ujar Gibran Rakabuming yang meminta Arif Badrudin menyampaikan sarannya itu langsung kepada CEO Danantara.
Gibran pun meminta pada Arif Badrudin untuk menyampaikan intinya saja kepada CEO Danantara nantinya.
“Nanti bisa disampaikan langsung ke CEO Danantara terkait itu tadi ya pak, yang jelas intinya apa,” ujar Gibran.
Akan tetapi, Gibran terdengar tak menjawab dengan rinci terkait pertanyaan geopolitik. Ia mengakhiri pertanyaan itu, dengan permohonan doa untuk Presiden Prabowo Subianto yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Terkait geopolitik, ya memang tantangannya saat ini adalah geopolitik yang nggak menentu, climate chance, lalu perang dagang dan perang tarif. Jadi ini bapak ibu, saya mohon doa untuk Presiden yang sekarang ini sedang melakukan perjalanan ke luar negeri agar beliau diberi kesehatan,” jawabnya.
Sontak, netizen pun menanggapi unggahan tersebut dengan nada skeptis pada Gibran sebagai kapabilitasnya menjadi wakil presiden.
“Pertanyaannya apa, dijawab apa. Sul sul lanjut nyim*** gih,” kata komentar aku. @cnc***.
"Kayak moderator nampung pertanyaan dan lempar ke yang lain untuk menjawab,” kata @nurulis***.
(***)