Aliran Kali Cilemahabang di Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kembali tercemar.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Bekasi, Pena Medan -
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengaku kewalahan mengungkap pelaku pencemaran Kali Cilemahabang mengingat banyak kawasan permukiman hingga pelaku industri yang menguasai bantaran diduga menjadi salah satu penyebab air sungai tersebut tercemar.
Kepala Dinas LHKabupaten Bekasi Syafri Donny Sirait mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menentukan siapa saja yang bertanggung jawab atas kejadian pencemaran sungai tersebut.
"Karena aktivitas manusia sangat banyak di situ, mulai dari kawasan industri, rumah sakit, pelaku usaha kecil, UMKM, hingga masyarakat umum. Kami sedang mengidentifikasi siapa pelakunya," katanya di Cikarang, Jumat (11/7) mengutip Antara.
Menurut dia pencemar Kali Cilemahabang tidak hanya berasal dari satu pihak saja melainkan beragam sumber yang terus berubah dari waktu ke waktu sehingga menyebabkan air sungai tercemar dalam beberapa tahun terakhir.
"Selalu berulang setiap tahun karena pelaku pencemaran tidak selalu sama. Yang kemarin sudah kita tindak berbeda dengan pencemar sekarang. Kami sudah turunkan tim untuk melakukan identifikasi lebih lanjut," katanya.
Hasil identifikasi sementara menemukan sejumlah pelaku industri membuang limbah langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan atau melampaui baku mutu yang ditetapkan.
Beberapa pelaku telah dijatuhi sanksi berupa denda karena terbukti tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Ada juga pelaku yang memiliki IPAL namun tidak mengoperasikan.
"Kami sudah memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar. Kami yakin pelaku usaha yang telah dijatuhi sanksi telah memperbaiki dan patuh terhadap peraturan yang berlaku," katanya.
Donny mengaku proses identifikasi terhadap pencemar Kali Cilemahabang masih terus berjalan meski pihaknya tidak dapat menyelesaikan seluruh kasus sekaligus karena banyak objek yang harus diperiksa.
"Ini bertahap, tidak bisa selesai dalam satu waktu. Kami terus awasi agar semua pelaku taat pada aturan," katanya.
Warga Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara Irfan Sanusi (32) menyebutkan peristiwa pencemaran semacam ini sudah sering terjadi. "Sekitar jam 08.00 WIB pagi busa banyak sekali. Ikan-ikan juga terlihat mabuk, mungkin karena pengaruh limbah," ucapnya.
Dirinya berharap para pihak terkait segera mengambil langkah tegas mengatasi pencemaran ini terlebih sungai itu sangat penting untuk menunjang kebutuhan air lahan pertanian.
"Penting menjaga kebersihan sungai karena Kali Cilemahabang ini merupakan sumber irigasi bagi lahan pertanian di beberapa desa, termasuk Kecamatan Karangbahagia dan Sukatani. Kalau tercemar begini, petani bisa rugi besar," katanya.
Pencemaran Kali Cilemahabang kembali menjadi sorotan setelah fenomena busa putih memenuhi aliran sungai. Kejadian tersebut diduga berasal dari limbah industri yang mencemari sungai hingga viral di media sosial.
Seorang warganet mengunggah video yang memperlihatkan kondisi sungai tersebut sembari menantang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan besar yang diduga membuang limbah B3 ke sungai.
"Kang Dedi, berani tidak kalau sama perusahaan besar buang limbah B3 di sungai? Kang Dedi kalau nggak berani, selama ini ya cuma konten," katanya.
Merespon postingan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan apresiasi atas kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan di wilayah Provinsj Jawa Barat sekaligus memastikan upaya investigasi terkait pencemaran Kali Cilemahabang.
"Postingan sudah kami tindak lanjuti dan kami telusuri. Tidak usah khawatir, saya pasti memberi tindakan pada siapa pun, mau besar mau kecil, apabila melakukan pelanggaran lingkungan," katanya.
Dedi juga menegaskan sekecil apa pun pelanggaran lingkungan akan ditindak tegas demi menjaga ekosistem sungai dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
"Terima kasih atas kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan di Jawa Barat. Masukan ini tentu menjadi dorongan bagi kami untuk segera menyelesaikan masalah-masalah terkait lingkungan," kata dia.