Menteri Kebudayaan Fadli Zon (dua kanan) mewakili Pemerintah Indonesia menerima replika Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda dari Pemerintah India. ANTARA/Kementerian Kebudayaan/aa.
Jakarta, Pena Medan -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima replika Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda dari Pemerintah India.
Fadli dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menegaskan bahwa penerimaan replika Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda memiliki makna dalam penguatan narasi sejarah Indonesia, khususnya keterkaitan Muarajambi dengan pusat-pusat pembelajaran dan peradaban dunia pada masa lampau.
“Prasasti ini secara jelas menghubungkan Muarajambi dengan Nalanda, Sriwijaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Pala di India. Ini bukan sekadar artefak, melainkan bukti konkret bahwa kawasan Muarajambi merupakan simpul penting jejaring ilmu pengetahuan, agama, dan diplomasi budaya internasional sejak abad ke-9,” ujar Menteri Kebudayaan.
Replika Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda itu diterima di Museum Muarajambi, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.
Replika prasasti tersebut diberikan oleh Pemerintah India kepada Pemerintah Indonesia di sela-sela Sidang Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang berlangsung di New Delhi pada 9 Desember 2025.
Penyerahan tersebut merupakan buah dari upaya diplomasi kebudayaan yang dilakukan secara intensif oleh Kementerian Kebudayaan, termasuk melalui pertemuan bilateral tingkat Menteri pada kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke India pada Januari tahun ini.
Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti menyampaikan bahwa Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda bukan sekadar replika fisik, melainkan simbol komitmen bersama Indonesia dan India untuk menjaga, merawat, serta menghidupkan kembali warisan peradaban yang telah terjalin lebih dari seribu tahun lalu.
"Ini adalah fondasi kuat bagi hubungan kebudayaan kedua negara di masa kini dan mendatang,” jelasnya.
Endah juga menegaskan bahwa momentum diplomasi kebudayaan ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam memperkuat posisi Muarajambi pada Daftar Sementara Warisan Dunia UNESCO, yang telah diperbarui pada tahun 2025, sebagai langkah menuju pengusulan resmi sebagai Warisan Dunia.
Sementara itu, perwakilan Pemerintah India yang diwakili oleh Duta Besar India untuk Indonesia, Shri Sandeep Chakravorty, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Indonesia dalam menghadirkan replika Prasasti Nalanda di Muarajambi.
“Hubungan antara Nalanda dan Muarajambi pada abad pertengahan dapat disamakan dengan hubungan Oxford dan Cambridge pada masa kini. Prasasti ini menjadi bukti dokumenter tingkat interaksi intelektual dan spiritual yang luar biasa antara kedua kawasan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Prasasti Tembaga Nalanda bertanggal 860 Masehi, ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Dewanagari, dan mencatat pemberian lima desa di wilayah Rajgir serta satu desa di wilayah Gaya oleh Raja Devapaladeva dari Dinasti Pala, atas permohonan Raja Balaputradewa dari Suwarnadwipa.
Prasasti tersebut berisi dukungan terhadap pemeliharaan stupa dan para bhiksu asal Nusantara yang belajar dan menerjemahkan naskah di Nalanda.
Sumber: Antara
.png)

