J
Jepang menjadi salah satu negara yang mengalami gelombang panas ekstrem, bahkan suhu mencapai 41,2 derajat celcius di Hyogo, 30 Juli 2025 lalu. Tampak dalam foto, orang-orang menyeberang jalan di Tokyo pada 4 Agustus 2025. (Kazuhiro NOGI/AFP)Pena Medan -
Perubahan iklim global terus memunculkan rekor suhu panas ekstrem di berbagai belahan dunia.
Pemanasan global yang makin parah bukan hanya menurunkan kualitas hidup, tapi juga meningkatkan angka kematian akibat cuaca ekstrem, dilansir dari Home Grail, Selasa (21/20/2025).
Beberapa kota kini tercatat sebagai daerah berpenghuni dengan suhu rata-rata tertinggi di dunia, empat di mana "musim panas" seolah tak pernah berakhir.
Berdasarkan data dari Trading Economics, inilah 10 kota paling panas di dunia tahun 2025, dengan rata-rata suhu tahunan di atas 28 derajat Celsius.
Dari wilayah tandus Afrika Timur hingga kota pesisir Timur Tengah, berikut deretan kota yang hidup di bawah teriknya matahari sepanjang tahun.
1. Djibouti City, Djibouti (30,5°C)
Kota kecil di pesisir Teluk Aden ini menempati urutan pertama dengan suhu rata-rata 30,5°C sepanjang tahun. Meski wilayahnya gersang, pelabuhan Djibouti menjadi titik penting perdagangan antara Laut Merah dan Samudra Hindia.
Suhu di bulan Juli bisa mencapai 41°C, sementara suhu terendah jarang turun di bawah 21°C. Meski panas ekstrem jadi tantangan harian, perpaduan budaya Prancis dan Afrika menjadikan Djibouti tetap menarik bagi wisatawan yang tahan panas.
2. Khartoum, Sudan (30,4°C)
Sebagai ibu kota Sudan dengan penduduk lebih dari lima juta jiwa, Khartoum dikenal sebagai pusat ekonomi yang kini diguncang konflik politik dan sosial. Kota ini memiliki suhu siang hari yang bisa mencapai 43°C di bulan Mei.
Letaknya di pertemuan Sungai Nil Putih dan Nil Biru sedikit membantu mendinginkan udara, meski sebagian besar warganya tetap bergelut dengan udara kering dan panas hampir sepanjang tahun.
3. Jizan, Arab Saudi (30,4°C)
Berada di tepi Laut Merah, Jizan dikenal sebagai salah satu daerah paling subur di Arab Saudi, dengan hasil pertanian tropis yang melimpah.
Meskipun begitu, suhunya tetap luar biasa panas. Suhu rata-rata harian di musim panas mencapai 36°C, dan bahkan di bulan terdingin seperti Januari, suhu masih sekitar 26°C.
Pemerintah Arab Saudi kini gencar mengembangkan sektor pariwisata dan energi di wilayah yang disebut sebagai “panas tapi produktif” ini.
4. Kassala, Sudan (30,3°C)
Kassala, kota di timur Sudan dekat perbatasan Eritrea, jadi salah satu daerah dengan suhu ekstrem dan curah hujan sangat minim.
Kondisi panas dan kekeringan membuat banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih dan pangan. Debu dan badai pasir sering melanda kawasan ini, memperburuk infrastruktur dan mempersulit kehidupan sehari-hari warga.
5. Yelimane Cercle, Mali (30,1°C)
Terletak di wilayah barat Mali, Yelimane Cercle menghadapi panas gurun yang menyengat setiap hari. Suhu siang hari bisa melampaui 41°C pada April dan Mei.
Meski siang hari membakar, malam di kawasan ini bisa turun hingga di bawah 20°C. Aktivitas tambang dan pertanian masih jadi penopang ekonomi utama di tengah kondisi iklim yang kian ekstrem.
6. Niamey, Niger (29,8°C)
Ibu kota Niger ini dihuni lebih dari satu juta jiwa dan dikenal dengan kehidupan kota yang ramai serta pasar terbuka khas Afrika Barat.
Namun di balik semaraknya aktivitas warga, Niamey mencatat suhu rata-rata di atas 32°C sepanjang tahun. Musim panas antara Maret hingga Mei jadi periode terpanas, dengan suhu harian bisa menembus 40°C.
7. Atbara, Sudan (29,7°C)
Kota Atbara yang terletak di tepi Sungai Nil Putih menjadi pusat jalur kereta api Sudan. Namun di balik geliat transportasinya, kota ini termasuk salah satu yang paling panas di Afrika.
Suhu siang hari bisa melampaui 39°C selama tujuh bulan penuh setiap tahun. Hanya di musim dingin, malam hari bisa turun ke kisaran 15°C—satu-satunya waktu warga bisa bernafas lega.
8. Bosaso, Somalia (29,5°C)
Sebagai kota pelabuhan penting di Somalia, Bosaso memiliki ekonomi dinamis berbasis perdagangan dan pendidikan.
Namun panas ekstrem menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di sini. Suhu siang hari rata-rata di atas 35°C hampir sepanjang tahun. Bahkan pada malam hari pun, udara jarang turun di bawah 21°C.
9. Mekkah, Arab Saudi (29,1°C)
Sebagai kota suci bagi umat Islam, Mekkah selalu ramai dikunjungi jutaan jamaah setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji.
Namun suhu di sana bisa sangat ekstrem, dengan puncaknya mencapai 45°C di musim panas. Curah hujan yang rendah juga membuat ancaman banjir bandang tetap tinggi setiap kali badai singkat melanda kota ini.
10. Sur, Oman (28,7°C)
Sur dikenal sebagai kota pelabuhan tradisional dengan keindahan pesisir Teluk Oman dan kapal layar klasik bernama dhow.
Namun di balik pesonanya, Sur mencatat suhu rata-rata tahunan hampir 29°C. Di bulan Juni, suhu siang bisa mencapai 40°C lebih, menjadikannya salah satu kota paling panas di Asia Barat.
(Sumber: Liputan6)
.png)

