Medan, Pena Medan -
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution melepas keberangkatan sebanyak 480 orang personel patroli gabungan simpatik untuk menyalurkan 28.000 ton beras serta bahan pangan lainnya.
Bantuan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bahan pangan ini akan dibagikan langsung oleh personel patroli gabungan simpatik kepada masyarakat prasejahtera di Sumut.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian HUT Ke-80 TNI sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat kecil," ucap Bobby usai apel gelar pasukan patroli gabungan simpatik untuk Indonesia damai di Medan, Sumut, Rabu (10/9) mengutip Antara.
Lewat bantuan beras dan bahan pangan lainnya, lanjut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut berharap bisa meringankan beban masyarakat Sumatera Utara saat ini.
"TNI khususnya Kodam I/BB sangat paham kondisi masyarakat kita saat ini, kami mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa mengurangi beban, khususnya masyarakat prasejahtera," katanya.
Gubernur mengatakan terlaksananya kegiatan ini menunjukkan kolaborasi dan sinergitas unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi Sumut yang baik.
Sehingga bersama-sama bisa membuat kegiatan penyaluran beras serta bahan pangan lainnya bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
"Kita harus terus jaga hubungan, dan komunikasi yang baik ini. Berkolaborasi memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, begitu juga seluruh pemangku kepentingan lainnya," tutur Bobby.
"Komunikasi dan hubungan yang baik ini juga yang membuat kita bisa menciptakan ketentraman di Sumatera Utara," katanya.
Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto mengatakan bahwa bahan pokok yang dibawa personel patroli gabungan simpatik ini akan disalurkan kepada masyarakat prasejahtera.
Pihaknya mencontohkan pedagang asongan, ojek daring, pekerja serabutan maupun lainnya dengan harapan kondisi damai Sumatera Utara bisa terus dipertahankan.
"Kami bersama unsur Forkopimda terus berusaha menciptakan kondisi damai di Sumut. Kita sangat bersyukur gelombang unjuk rasa di Sumut berjalan damai," katanya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa hal ini tidak terlepas dari komunikasi yang baik dengan semua elemen masyarakat Sumatera Utara.
"Ini karena komunikasi dan hubungan baik dengan mahasiswa, ormas, tokoh-tokoh masyarakat, dan tentu Forkopimda. Kita harus terus jaga ini," tutur Rio Firdianto. ***