HBL, Wanita Pertama Menjadi Ketua Tinju: Cuma Pertina Organisasi Tinju yang Sah!

Hillary Brigitta Lasut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pertina periode 2025-2029

Jakarta, Pena Medan 

Hillary Brigitta Lasut (HBL) mengukir sejarah. Ia menjadi wanita pertama yang memimpin Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina).

Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Pertina di Acacia Hotel, Jakarta, Sabtu (2/8/2025) mengutip Sportlink, Hillary Brigitta Lasut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pertina periode 2025-2029.

Acara ini mengambil tema "Bersatu Selamatkan Pertina dan Tingkatkan Prestasi Tinju Indonesia" dengan dihadiri 34 Pengurus Provinsi (Pengprov) dari 38 Pengprov.

Petahana Komaruddin Simanjuntak yang semula mencalonkan diri kembali menyatakan mundur sebagai calon ketum.

"Terimakasih telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin Pertina periode 2024-2029," kata Hillary.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa langkah pertama kepengurusannya adalah membenahi organisasi dengan menempatkan orang-orang yang kompeten di bidangnya.

"Apa yang sudah kita lewati di belakang saya harap tidak menghalangi kita untuk memajukan Pertina dalam rangka meningkatkan prestasi atlet," ujar HBL.

Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengucapkan terima kasih kepada KONI Pusat yang telah memberi ruang membangun komunikasi demi kepentingan tinju ke depan.

Menyinggung soal munculnya Perbati, HBL menilai itu biasa dalam organisasi olahraga. Tapi sayangnya tidak melihat historis Pertina.

"Terasa mengganggu, itu pasti. Tapi, sebagai politisi, saya akan melakukan komunikasi dan lobi untuk mengatasi masalah ini," kata HBL, politisi partai Demokrat.

HBL memastikan Pertina tidak takut unjuk gigi sebagai organisasi olahraga yang sah. 

"Tidak ada organisasi olahraga tinju selain Pertina," tandasnya.

Wanita muda dan cerdas ini mengutarakan bahwa Pertina ke depan harus eksis dengan menggelar berbagai event nasional dan mempersiapkan petinju terbaiknya untuk tampil di pentas internasional.

"Pertina dalam mengikuti kegiatan luar negeri berafiliasi kepada federasi tinju dunia dan kami akan jalin komunikasi dengan mereka," urainya.

Sementara itu, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang membuka Munaslub Pertina mengatakan Pertina harus bersatu.

"Pembinaan tinju yang benar itu dari amatir baru nanti jadi petinju profesional," tegas Marciano.

Beberapa di antaranya adalah Ellyas Pical (Juara Dunia kelas Bantam Yunior IBF), Nico Thomas (Juara Dunia kelas Terbang Mini IBF), Chris John (Juara Dunia Kelas Bulu WBA), Mohamad Rachman (Juara Dunia Kelas Terbang Mini IBF & IBF), dan Daud Yordan (Juara Dunia Kelas Bulu IBO).

"Saudara-saudara ada di organisasi olahraga yang punya sejarah besar," kata Marciano menyinggung Pertina yang lahir 30 Oktober 1959. Dengan perjalanan panjang Pertina harusnya mampu hasilnya prestasi membanggakan.

"Untuk bisa mengembalikan kejayaan tinju Indonesia, yang harus kita benahi adalah tata kelola organisasinya. Kita semua ada untuk mengantar petinju-petinju Indonesia menjadi juara," tegas Marciano.

"Hanya dengan organisasi Pertina yang tata kelolanya baik dan bermartabat, Pertina bisa produktif mengantar atlet meraih juara," pungkasnya.***



Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan

Magspot Blogger Template

Iklan

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال