Jakarta, Penamedan.info -
Arus dana asing masuk besar-besaran ke pasar keuangan domestik pada pekan ini. Dana asing yang masuk dalam sepekan kemarin menjadi yang terbesar di era Presiden Prabowo Subianto.
Bank Indonesia merilis data transaksi 19-22 Mei 2025, secara agregat investor asing tercatat beli neto sebesar Rp14,73 triliun.
Pembelian itu terbagi menjadi sebesar Rp1,54 triliun di pasar saham serta beli neto sebesar Rp14,13 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun, di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tercatat jual bersih sebesar Rp 0,95 triliun.
Catatan inflow sebesar Rp 14,73 triliun adalah yang tertinggi sejak pekan ketiga September (17-19 September 2024) atau sebelum era Presiden Prabowo.Artinya, net inflow pekan ini adalah yang terbesar di era Prabowo.
Sepanjang 2025 berdasarkan data setelmen s.d. 22 Mei 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp47,52 triliun di pasar saham dan Rp14,52 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp40,06 triliun di pasar SBN.
Inflow melonjak ke Emerging Markets, termasuk Indonesia, dalam dua pekan terakhir. Lonjakan dana asing yang masuk ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan pemerintahan Trump, terutama pajak.
Defisit pemerintah AS yang melonjak juga membuat investor melepas investasi berdenominasi dolar AS. Hal ini tercermin dari anjloknya indeks dolar dan melesatnya imbal hasil US Treasury.
Indeks dolar ditutup di 99,19 pada pekan ini atau terlemah sejak 28 April 2025. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melesat ke 4,5% atau tertinggi sejak Februari 2025.
(CNBC Indonesia)