Wakil Ketua MPR Minta Peningkatan Keamanan Transportasi di Tengah Cuaca Ekstrem

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 29 Desember 2025. (Foto: RMOL/Faisal Aristama)

Jakarta, Pena Medan -

Insiden tenggelamnya kapal wisata Putri Sakina di perairan Pulau Serai, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) disorot Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno.

Ia menegaskan, persoalan keselamatan transportasi tidak hanya terjadi di Labuan Bajo, melainkan menjadi isu nasional yang harus mendapat perhatian serius, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang semakin tidak menentu.

“Saya kira ini tidak hanya menyangkut Labuan Bajo saja. Kalau kita bicara masalah keamanan, terutama di saat saat ini kita melihat bahwa kondisi cuaca sangat tidak menentu, cuacanya ekstrem, kondisi kecelakaan bisa terjadi di mana saja,” kata Eddy kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 29 Desember 2025.

Menurut Eddy, situasi cuaca ekstrem menuntut adanya peningkatan standar keamanan secara ekstra, baik untuk transportasi udara, darat, maupun laut, yang saat ini menghadapi risiko lebih tinggi.

“Oleh karena itu, kami berharap bahwa ada peningkatan ekstra terhadap masalah keamanan, terutama perjalanan yang sekarang ini ditempuh; perjalanan udara, darat, laut, yang tentu berisiko tinggi jika cuaca ini tidak bersahabat,” ujar Legislator PAN ini.

Lebih jauh, Eddy juga mengimbau para pengelola dan operator transportasi agar lebih disiplin memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan, serta memastikan standar keselamatan dipatuhi secara ketat.

“Kami imbau kepada para pengelola dari transportasi darat, laut, dan udara agar betul-betul memperhatikan kondisi cuaca yang ada. Dan jangan lupa, jangan sampai kemudian terjadi kasus-kasus seperti misalnya over capacity kapal yang kemudian menambah risiko yang memang sudah besar karena ada risiko cuaca saat ini,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam insiden tenggelamnya kapal wisata Putri Sakina, empat Warga Negara Asing (WNA) asal Spanyol dari satu keluarga dilaporkan hilang. Mereka adalah Martin Carreras Fernando, pelatih klub Valencia, beserta ketiga anaknya yakni Martin Garcia Mateo, Martinez Ortuno Maria Lia, dan Martinez Ortuno Enrique Javier.

Dengan ditemukannya jenazah salah satu korban berjenis kelamin perempuan yang dipastikan sebagai salah satu anak dari pelatih klub sepak bola Spanyol, Valencia CF, yang hilang, operasi pencarian kini difokuskan untuk menemukan tiga korban lainnya yang masih dinyatakan hilang.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polri, serta unsur terkait lainnya terus melanjutkan upaya pencarian di sekitar lokasi kejadian dan perairan sekitarnya dengan mempertimbangkan faktor arus laut dan kondisi gelombang. 



Sumber: RMOL 


Baca Juga Brow
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan



Iklan



نموذج الاتصال