Berikut Kronologi Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Dolok Ulu Simalungun

Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Dolok Ulu Simalungun (dok: ist)

Simalungun, Pena Medan -

Dalam hitungan empat jam, terungkap sebuah kisah kelam yang mengguncang nurani.Seorang siswi SMP berusia 15 tahun, ZR, ditemukan tewas secara tragis di area perkebunan PT. Bridgestone, Nagori Dolok Ulu, Sumatera Utara, Minggu,(28/12/2025), Yang lebih mengejutkan, pelaku pembunuhan sadis ini bukanlah orang asing, melainkan remaja seusianya sendiri, seorang siswa SMP berinisial AH (15).

Pelaku yang berhasil ditangkap Tim Jatanras Satreskrim Polres Simalungun menjelaskan kronologi dimulai ketika saksi S (51) dan MB (20), yang pulang dari memancing di Dolok Merangir, melihat lalat hijau berterbangan di area perkebunan PT. Bridgestone Blok Z 24. Rasa ingin tahu membawa mereka pada penemuan yang mengejutkan.

Saksi S segera menghubungi Pangulu Dolok Ulu, dan dalam hitungan menit, Tim Inafis Polres Simalungun bersama Polsek Serbelawan sudah berada di TKP

"Tim Inafis langsung bergerak cepat melakukan olah TKP secara profesional. Mereka mengamankan satu unit HP merek ZTE, uang Rp 11.000 dengan berbagai pecahan, dan dua batang kayu ubi yang diduga alat pembunuhan. Setiap detail dicatat dengan cermat," ungkap Kanit Jatanras menjelaskan proses olah TKP.

Momen emosional terjadi sekitar pukul 17.00 WIB ketika seorang warga datang ke lokasi sambil berteriak histeris, "Anak ku! Anak ku!" Setelah mayat ditelentangkan, identitas korban terkonfirmasi sebagai ZR, siswi kelas 9 SMP Negeri di Tapian Dolok.

Usai olah TKP, mayat dibawa ke RSU Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk visum (otopsi) luar dan dalam. Sementara itu, tim investigasi tidak membuang waktu untuk memburu pelaku.

Pada pukul 19.30 WIB, hanya 4 jam sejak penemuan mayat, Kasat Reskrim AKP Herison Manullang bersama Kapolsek Serbelawan IPTU Gunawan Sembiring beserta anggota berhasil mengamankan pelaku AH (15) dari rumah kakak kandungnya di Huta Pondok Burian, Nagori Nagur Usang.

Yang membuat kasus ini semakin mencengangkan adalah pengakuan pelaku tentang cara pembunuhan yang sangat sadis. Pelaku mengaku mencekik korban dari belakang saat korban di atas sepedanya, memukul kepala dengan batu 5 kali, memukul pundak dan punggung dengan kayu ubi 5 kali, lalu menusuk tubuh korban dengan pisau hingga 10 tusukan.

Motif pembunuhan ini sungguh memprihatinkan: korban meminta uang kepada pelaku untuk membeli obat aborsi karena sedang hamil.

Saat dikonfirmasi pada hari Senin, 29 Desember 2025, sekira pukul 10.40 WIB, Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap kinerja tim.

"Ini adalah masterpiece investigasi kriminal! Tim Jatanras kami menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengungkap kasus ini. Dari penemuan mayat hingga penangkapan pelaku, prosesnya hanya memakan waktu sekitar 4 jam. Ini bukan main-main, ini adalah kerja detektif kelas tinggi!" ujar Kasi Humas Polres Simalungun.

Mari ini menjadi peringatan mendalam tidak ada alasan untuk mengabaikan tanda-tanda perubahan dan kesulitan yang dialami anak-anak kita. Jangan biarkan seragam sekolah menjadi simbol kesedihan terbesar yang bisa dihindari. Orang tua harus menjadi pilar yang kuat,yang mendengar, memahami, dan mengayomi anak dengan penuh perhatian.Karena ketika kita lalai,bukan hanya nyawa yang hilang, tetapi masa depan yang terkikis.




(Nal)
Baca Juga Brow
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan



Iklan



نموذج الاتصال