Prancis Jadi Mitra Potensial Indonesia Garap Pembangkit Nuklir Bertahap

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir. Foto: Shutterstock/Svet foto

Pena Medan -

Pemerintah Indonesia tengah menjajaki peluang kerja sama internasional untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir, termasuk melalui teknologi Small Modular Reactor (SMR).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kerja sama ini tengah dibahas dengan beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Sementara Prancis disebut sebagai mitra potensial, mengingat kekuatan teknologinya di bidang nuklir.

“Jadi, mengenai Small Modular Reactor itu juga menjadi pembahasan dengan Amerika. Jadi antara Amerika dan EU punya juga kesamaan bahwa nuklir adalah non-renewable energy dan Prancis salah satu yang kuat di bidang tenaga nuklir ini,” ujar Airlangga saat ditemui media di Prancis, Selasa (15/7) mengutip Kumparan. 

Indonesia akan menempuh pendekatan bertahap dalam pengembangan energi nuklir. Dimulai dari kerja sama skala kecil untuk mempelajari teknologi tersebut.

“Indonesia mulainya secara bertahap. Kita sudah MoU dengan Amerika dan Jepang, itu yang skalanya sekitar 80 MW (megawatt) dan itu scalable. Nah ini kita akan perlu ada learning course, jadi kita belajar dulu dari situ,” kata Airlangga.

Airlangga menambahkan, minat terhadap pengembangan nuklir juga meningkat di kawasan ASEAN. Dalam pertemuan ASEAN Ministerial Foreign Minister Meeting baru-baru ini, isu pengembangan nuklir menjadi topik yang dibahas, termasuk oleh Malaysia. “Jadi negara ASEAN mulai berlomba untuk masuk nuklir,” ujarnya.

Mengenai kelayakan dan biaya, Airlangga menyatakan teknologi nuklir modern dinilai lebih aman dan efisien. Beberapa negara, seperti Korea Selatan, Jepang, dan China, telah mengoperasikan reaktor-reaktor nuklir secara luas.

“Harganya jauh lebih murah, karena itu kan engine fuel-nya terus diputar, fuel itu 10 tahun,” jelasnya.

Meski menyebut Prancis sebagai negara dengan pengalaman panjang di sektor tenaga nuklir, Airlangga menegaskan bahwa hingga kini Indonesia belum menjalin pembicaraan teknis secara langsung dengan negara tersebut.

“Kita belum bicara dengan Eropa secara teknis. Sebenarnya Prancis sebagai negara yang paling banyak menggunakan (tenaga nuklir), ya kita juga belum bicara secara teknis dengan Eropa,” tuturnya.***

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan

Magspot Blogger Template

Iklan

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال