Sentil Hakim Pasang Stiker di Mobil, Ketua MA: Jabatan Tak Perlu Dipamerkan

Ketua MA Sunarto. (Foto: Youtube/Mahkamah Agung)

Jakarta, Pena Medan -

Ketua Mahkamah Agung (MA), Sunarto, kembali menekankan kepada jajaran hakim untuk menghindari gaya hidup mewah alias hedon. Termasuk untuk tidak memamerkan profesinya sebagai hakim.

Hal ini disampaikan Sunarto saat memberikan pengarahan kepada hakim baru di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (13/6) mengutip Kumparan. 

"Nanti kalau ada kesempatan punya mobil, jangan ditempel stiker hakim-hakim. Kaca depan hakim, samping hakim, belakang hakim. Jabatan saudara tidak perlu dipamerkan," kata Sunarto.

"Tidak perlu dipamerkan, tapi perlu dinikmati oleh semua pihak. Termasuk diri saudara. Kalau dipamerkan, berisiko," tutur dia.

Apalagi, Sunarto melanjutkan, memamerkan profesinya sebagai hakim demi untuk menghindari hukum. Ini sangat tidak diperbolehkan.

"Baru pakai motor Mio, kanan-kiri stiker hakim, biar polisi tidak menangkap. Tidak boleh. Tidak boleh," tegasnya.

Sunarto menekankan, para hakim harus menyembunyikan jabatannya. Tak boleh dipamerkan kepada publik.

"Ini jabatan yang tersembunyi. Jangan ditonjol-tonjolkan. Orang akan mencari saudara. Tidak usah saudara kampanye. Saudara dicari," ungkapnya.

Sunarto juga mengingatkan kepada jajaran hakim agar tetap menjaga integritasnya. Termasuk bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

"Antara need dan want harus dibedakan. Kalau need Rp 40 juta, memangnya makan setiap hari Rp 1 juta. Enggak makan lah. Nasi pecel di Jakarta aja Rp 50 ribu. Iya, sehari Rp 150 ribu," ucap Sunarto.

"Saya minta saudara-saudara, tahan godaan. Terutama dari diri sendiri. Kendalikan diri sendiri. Ini penting. Yang terjerumus adalah itu," tambah dia.

Ketua MA Ingatkan Ada Mysterious Shopper

Sunarto menjelaskan, MA juga melaksanakan fungsi pengawasan terhadap para hakim. Ada seseorang yang ditugaskan sebagai mysterious shopper.

"Pendekatan preventif dilakukan dengan pemantauan persidangan dan pemantauan terhadap hakim secara rutin atau insidentil. Di badan pengawasan itu adanya namanya mysterious shopper," papar Sunarto.

Para mysterious shopper itu akan memantau segala gerak gerik dari para hakim. Mereka bahkan dibekali dengan alat intelijen canggih.

"Kalau dipancing-pancing, tolonglah perkara nomor sekian, tersedia uangnya sekian itu sudah terekam jawaban saudara. Hati-hati," jelas Sunarto.

"Jangan terjebak, saudara biasanya datang di daerah akan dipuji-puji oleh para pihak yang sedang berperkara, disanjung-sanjung jangan terlena dengan sanjungan itu, itu ada udang di balik rempeyeknya," ucapnya.***


Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال