Medan, Penamedan.info
Sebuah rumah di Medan disulap menjadi "pabrik" pemalsuan dokumen mobil mewah. Selama tiga tahun, sindikat ini beroperasi senyap namun masif, menerbitkan ratusan dokumen palsu—mulai dari STNK, BPKB, hingga pelat nomor—yang menyerupai dokumen resmi milik negara.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara membongkar praktik ini dalam penggerebekan di Jalan Jamin Ginting KM 14, Medan Tuntungan. Pelaku utama berinisial JS (36) diamankan bersama ratusan dokumen dan perangkat produksi seperti komputer, printer khusus, serta blanko palsu.
“JS menjual dokumen palsu itu mulai dari Rp750 ribu hingga Rp4 juta. Diperkirakan sudah lebih dari 700 dokumen tersebar ke berbagai daerah. Kerugian negara ditaksir mencapai miliaran rupiah,” tegas Kombes Pol Sumaryono, Dirreskrimum Polda Sumut.
Yang mencengangkan, pelaku tidak memiliki latar belakang percetakan atau hukum. Ia belajar secara mandiri lewat media sosial dan menjual hasil pemalsuannya lewat Facebook, menjaring pembeli dari luar kota.
Lebih dari sekadar kejahatan dokumen, sindikat ini telah membuka jalan bagi ratusan kendaraan ilegal untuk beroperasi bebas di jalan raya, tanpa membayar pajak, tanpa nomor registrasi sah, dan sangat rentan digunakan dalam kejahatan lain.
“Ini bukan sekadar pemalsuan biasa. Ini ancaman serius bagi keamanan publik dan integritas sistem lalu lintas negara,” kata Sumaryono.
Kini JS dijerat dengan pasal pemalsuan dokumen negara dan UU Lalu Lintas dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara. Polisi masih memburu jaringan pemasok, perantara, dan para pemesan dari luar kota yang diduga terlibat.
Polda Sumut mengingatkan masyarakat: Jangan tergiur kendaraan murah dengan dokumen tak jelas! Laporkan jika menemukan praktik mencurigakan. Negara dirugikan, dan Anda bisa ikut terseret hukum.
Sumber: Taufik Arief
